Sombong, ngk pantes kita Sombong

Tak ada tempat di dunia ini bagi Kesombongan dan Keangkuhan

Bismillahirrahmanirrahim, allahumma shalli washalli ‘ala asrofil anbiya iwal mursalin, Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam, wa ala alihi wa ashahbihi wa man tabiahum ila yaumiddin, amma ba’du

Allah berfirman, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri,” (Luqman: 18)

Dalam tafsir Ibnu Katsir, disebutkan beberapa hadith Rasulullah tentang akhlaq yang mulia diantaranya. Dari Annas RA Berkata, bahwa Rasulullah SAW, manusia yang paling baik akhlaqnya. Dalam hadith lain disebutkan, tugas Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlaq yg
mulia.

Dalam ayat ini Luqman memberikan nasihat kepada anaknya agar tidak menjadi orang yang sombong dan angkuh agar mempunyai budi pekerti yang baik

Terdapat penjelasan karakteristik seperti apakah orang yang sombong tersebut dalam ayat tersebut

Bila bertemu dengan saudaranya atau temannya dijalan, maka ia tidak perduli sambil memalingkan wajahnya..kesombongannya membuat ia tidak menegur sodaranya sendiri..

Terdapat keangkuhan pada gerak geriknya, seakan-akan manusia lainnya berada dibawah derajat dan statusnya..

Dalam ketaatan kita terhadap Allah SWT dan pembuktian kita bahwa kita hamba adalah menghilangkan sifat sombong dari dada-dada kita..

Tidak ada tempat bagi kesombongan ini berlabuh kepada mahluk ya teman-teman.. Apalagi kepada manusia, yang isinya adalah kelemahan dan kekhawatiran, pantaskah kita untuk bersombong setelah itu?

Sesungguhnya sombong itu adalah kebinasaan yang nyata..yang dapat menahan kita dari surgaNya

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَب ي
قَالَ : لاَ يَدْخُلُ الجَنةَ مَنْ كَانَ فيِ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرةٍ مِنْ كِبْرٍ

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. dari Nabi s.a.w. bersabda, “Tidak masuk syurga, orang yang di dalam hatinya ada sebesar biji sawi dari kesombongan.” [shahih Muslim: 149 / (91)]

Terdapat bbrp point dalam hadith ini yaitu:
1. Larangan sombong yang mengingkari (menolak) kebenaran dan merendahkan orang lain.
2. Konsekuensi adanya rasa sombong dapat menghalangi kita untuk masuk Surga, bahkan Tidak Akan..
3. Kerendahan hati adalah sifat orang mu’min dan kesombongab merupakan sifat Iblis yg mengeluarkannya dr Surga. Menerima kebenaran merupakan suatu kejujuran luhur, sedang mengingkarinya adalah serupa dg salah satu sifat Iblis.

Coba kita renungkan..
Apakah patut dengan asumsi kita mempunyai ilmu maupun kelebihan lain yang diberikan Allah kepada kita, menjadi suatu alasan untuk merendahkan orang lain?

Sadarlah ya manusia, sesungguhnya kesombongan itu bukanlah milik kita, melainkan itu mutlak milik Allah..karena Allah Al Mutakabbir

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda, “Keperkasaan adalah sarang-Ku dan kesombongan merupakan selendang-Ku. Barangsiapa merebutnya dari-Ku maka Aku akan menyiksanya,” (HR Muslim [2620])

Setiap hari kita bersujud kepada Allah sang Pemilik Kesombongan minimal 17x sebagai bentuk pengabdian dan kerendahan kita sebagai manusia yang tidak dapat melakukan suatu manfaat satupun tanpa seizinNya, namun tak malukah kita bila masih terdapat kesombongan..

Bahkan Allah mengajak kita berpikir dengan sesuatu yang kita pahami..

Allah berfirman, “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung,” (Al-Isra’: 37).

Dalam bbrp kitab tafsir, ayat diatas bermakna jangan merendahkan manusia dan menolak kebenaran yg dibawanya. Bahkan Allah pun membuat pernyataan bahwa bila kita tdk sanggup menembus bumi dan tdk mgkn kita dapat menjadi setinggi bumi maka kita tidak pantas sombong..

Hal ini sesuai dg sabda baginda Rasulullah SAW

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi kesombongan.” Seorang laki-laki bertanya, “Sesungguhnya bagaimana jika seseorang menyukai apabila baju dan sandalnya bagus (apakah ini termasuk kesombongan)?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah menyukai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim no. 91)

Dan sombong merupakan sifat yang buruk sekali yang akan mendapakan siksa yang keras kelak di akhirat, naudzubillahi min dzalik

Allah Ta’ala berfirman:
قِيلَ ادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا فَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ
“Dikatakan (kepada mereka), “Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, dalam keadaan kekal di dalamnya” Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. Az-Zumar: 72)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr r.a, dari Nabi saw. bahwasanya beliau bersabda, “Sesungguhnya penghuni neraka seluruhnya orang-orang kasar, keras, angkuh, kaya, dan bakhil. Sedangkan penghuni surga adalah orang-orang yang lemah yang tidak berdaya,” (Shahih, HR Ahmad [II/114]).

Masih diriwayatkan dari Abdullah bin Amr r.a, dari Nabi saw. bersabda, “Pada hari kiamat orang-orang angku akan dikumpulkan seperti semut berbentuk manusia yang diselimuti perasaan hina dari segala arah. Lantas mereka digiring ke penjara di neraka jahannam yang disebut Baulas. Api neraka akan membakar mereka dan mereka diberi minuman dari air kotoran penghuni neraka,” (Hasan, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [557]).

Diriwayatkan dari Iyadh bin Himar r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. pernah bersabda, ‘Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap rendah hati hingga tidak seorangpun yang menganiaya orang lain dan tidak seorangpun menyombongkan diri di hadapan orang lain’,” (HR Muslim [2868]).

Point2 penting kenapa kita jangan sombong:

– Sombong atas Mahluq adalah penghinaan atas Allah
– Sombong termasuk dosa besar
– Sombong menyebabkan pelakunya diadzab dg keras di hari akhir kelak
– Sombong dapat memutus tali silaturrahim antar kaum Muslim

Namun ada kalanya sombong(teguran) diperlukan, sebagaimana pendapat ulama utuk sebuah konteks kehidupan bahwa

Syaikh Al Aljuni mengutip perkataan Syaikh al Qari, ia berkata:

التكبر على المتكبر صدقة

“Bersikap sombong(teguran) kepada orang yang sombong adalah sedekah.”
(Kashyul Kafa)

Imam Syafi’i, ‘Bersikaplah sombong(teguran) kepada orang sombong sebanyak dua kali.’

Hal ini dimungkinkan terjadi dikarenakan terkadang kita menemui kondisi dalam hidup dimana jika kita bersikap tawadhu di hadapan orang sombong maka itu akan menyebabkan dirinya terus-menerus berada dalam kesesatan. Namun, jika kita bersikap sombong (u menegur) maka dia akan sadar..

Kita wajib mengingat bahwa kita ini manusia adalah dhaif

Janganlah kita menjadi spt Iblis sewaktu diperlihatkan kebenaran oleh Allah tetapi enggan u menyikapinya dg ketaatan dan tawadhu’

Sesungguhnya kesombongan dalam menolak kebenaran walaupun kebenaran itu datang dari orang yang kita tidak sukai, dari status orang yg lebih rendah drpd kita, bukan hanya dapat membuat kita merugi, namun jg akan membuat kita disiksa kelak

Sesungguhnya kebenaran hakiki hanyalah datang dari Allah melalui RasulNya ya teman2, dan siapa saja yang membawa risalah itu kepada manusia lainnya

Terimalah kebenaran itu dalam2 di qalbu dan pikiran kita

Karena bila tidak..setetes demi setetes..hati kita akan dipenuhi dg antipati kpd manusia lain, keangkuhan yang dapat menghalangi kita dari kebenaran..naudzubillahimindzalik

Wallahu a’lam bishawab

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s