Ceramah Habib Umar bin Hafidz di Jakarta

Ringkasan Ceramah Habib Umar bin Hafidz di Jakarta

Hari Pertama

Di antara keutamaan memakmurkan waktu di pagi hari: waktu yang berkah untuk berdoa dan waktu yang setiap kebaikan bernilai jihad di jalan Allah.

• Di antara hadits yang menyebutkan tentang keutamaan orang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah adalah bahwa ia berada dalam perlindungan Allah sampai sore hari.

• Di antara hadits yang menyebutkan tentang keutamaan orang yang mencari ilmu di masjid adalah pahala haji yang sempurna, dan pahala tersebut menjadi berlipat ganda karena dengan menunjukkan kepada orang lain dan menjadi wasilah kehadirannya.

• Seri kajian shubuh yang kita baca adalah kitab Fath Basir al-Ikhwan fi dawaairi al-islam wa al-iman wa al-ihsan wa al-‘irfan Buku ini memuat tiga rukun agama, dan bertambahnya level orang yang beriman di antara ketiganya adalah melalui ilmu dan penjelasan yang membuahkan tingkatan ke empat yaitu ‘irfan (pengenalan kepada Allah). • Tidak ada satu pun manusia baik secara individu atau kelompok yang sukses secara sempurna di dunia dan akhirat kecuali dengan meneladani para Nabi dan mengambil ajaran yang mereka bawa dari Allah SWT. Setiap ideologi, peradaban dan kelompok yang menyelisihi ajaran para Nabi maka pasti akan gagal.

 • Tidak ada satu generasipun sepanjang masa, melainkan kebaikan di dalamnya itu semua telah dijelaskan secara komplit dan komprehensif dalam rentang waktu dakwah Rasulullah SAW, dan ini adalah bukti nyata mukjizat beliau. • Al-Qur’an adalah tali yang kuat dan Sunnah adalah penjelasan Al-Qur`an terbaik, Allah berfirman ( Agar engkau menjelaskan kepada orang-orang apa yang diwahyukan kepada mereka) QS: An-Nisa. Sangat penting bagi setiap orang beriman untuk memiliki hubungan khusus dengan keduanya; dengan iman dan cinta secara merata, dan dengan cara belajar, memahami dan pengamalan dalam tingkatan yang berbeda-beda..

• Setiap mukmin wajib menguasai bacaan Surat Al-Fatihah, dan hendaknya mengulang surat-surat yang pendek dan banyak manfaatnya, antara lain: 1. Membaca Al-Fatihah setara dengan dua pertiga Al-Qur’an. 2. Membaca Surat Al-Ikhlas sama dengan sepertiga Al-Qur’an. 3. Membaca Al Falaq dan An-Nas merupakan benteng dari kejahatan jin dan sihir, dan obat bagi orang yang terkena sihir dengan cara membacanya berulang-ulang. 4. Membaca Ayat al-Kursi: Perlindungan Allah bagi pembacanya dari shalat ke shalat berikutnya, juga penyebab masuk surga, dan Yang Maha Penyayang niscaya mencabut jiwanya pada saat kematiannya dengan kelembutan.

• Di antara nikmat Allah: adanya Tajdid (pembaharuan) dalam agama disetiap awal seratus tahun, maksudnya adalah: membangkitkan kembali hakikat dalam agama ini dan menghubungkan kembali manusia dengannya.

• 3 Pilar: Syariah, thoriqoh dan hakikat: makna thoriqoh: kebajikan dalam menerapkan syari`ah, dan makna hakikat: buah hasil dari syari`ah dan thoriqoh. Yang mengklaim thoriqoh tanpa syariah adalah pendusta, dan yang mengklaim hakikat tanpa thoriqoh juga pendusta.

• Agama itu mudah, tetapi ia luas dan tidak ada habisnya, ia memiliki substansi batin dan dzohir.

• Tingkatan Pemula, menengah, dan ahli dalam mengaplikasikan agama, mereka semua minum dari satu sumber, walaupun berbeda dalam bentuk pengambilan manfaat darinya.

• Kalimat Laailaha illallah, cara untuk naik ke tingkatannya yang tinggi dengan memperbanyak menyebut kalimat tersebut disertai rasa penghayatan dan penghormatan, dan cara untuk mempermudah itu yaitu dengan mendengarnya dari para pakar dan ahlimya. • Al-Habib Umar memberi Ijazah Amalan: Membaca 100x sehari ( لا إله إلا الله المَلِكُ الْحَق المبين) dan diantara khasiatnya: terjaga dari kemiskinan, siksa kubur, membawa kekayaan, dan sebab masuk surga.

• Singkatnya: Semua rangkuman dari lingkaran yang 4 ( Islam, Iman, Ihsan, dan Irfan ) ada dalam dua kalimat syahadat

Hari Kedua

● Diantara konsekuensi iman kepada Allah SWT adalah : membenarkan segala sesuatu yang datang dari-Nya serta cinta kepada-Nya ,mengagungkan -Nya, memiliki rasa takut kepada-Nya dan rasa berharap kepada-Nya

● Diantara konsekuensi iman kepada Rasulullah SAW adalah: membenarkan segala sesuatu yang datang darinya serta mencintainya, keluarganya dan seluruh ummatnya, berkaitan dengan hal tsb, juga beriman kepada seluruh Nabi dan Rasul dan para Malaikatnya, kitab-kitab dan takdir.

● Intisari Islam adalah berserah diri secara dhahir dengan tunduk dan patuh. Dan itu dibuktikan dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat. Keimanan itu merupakan amalan bathin yang akan menjadi kuat dengan melaksanakan setiap tuntutan dan konsekuensinya. Allah SWT berfirman: Kamu belum beriman, tetapi katakanlah “Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu” maksudnya yakni kalian telah tunduk dan patuh terhadap syariat yang dhohir dan setelahnya akan masuk keimanan kedalam hati kalian

● Tujuan dari ketaatan adalah menambah dan memperkuat keimanan. Sedangkan tujuan dzikir adalah untuk mengingatkan dan membersihkan hati dari kelalaian. Dan dalam dua hal ini yang mengambil manfaat adalah si pelaku sendiri. Dalam hadits qudsi Allah SWT berfirman: “sesungguhnya kalian tidak akan sampai membahayakanku sehingga kalian membahayakanku dan tidak akan sampai memberikanku manfaat sehingga kalian memberiku manfaat”.

● Pahala menuntut ilmu lebih baik sholat sunnah 1000 rakaat, mengunjungi 1000 orang sakit dan mengikuti 1000

● Aqidah yang benar dalam islam adalah yang diambil oleh para sahabat radhiyallahu ‘anhum dari baginda Rasulullah SAW. Aqidah mereka telah diringkas oleh dua Imam yakni Imam Abul Hasan Al Asy’ariy dan Imam Abu Manshur Al Maturidi serta orang-orang yang bersama beliau berdua itulah kelompok mayoritas yang dinamakan dengan Ahlussunnah wal Jama’ah. *Dari setiap amal soleh yang betul-betul karena Allah akan ada bekas dalam iman, dan jika tidak terdapat bekas maka ada penyebabnya terdapat sebuah penyangkal yang buruk, seperti sifat ‘ujub ,riya,dan tersetir nya atas hawa nafsu yang buruk * dari beberapa perkara yang di wajibkan : membersihkan hati dari penyakit-penyakit batin , seperti menuruti bisikan setan,dan mengagungkan dunia, maka penyakit semacam ini lebih bahaya dari penyakit tubuh yang paling maksimal nya menyebabkan kematian * maka obat untuk itu semua 1 mengahadiri majelis ta’lim dan zikir 2 duduk bersama para ulama soleh 3 mentadabbur Al-Qur’an 4 memperbanyak solawat kepada nabi SAW dengan pengagungan dan rindu 5 membca 40 kali ياحي يا قيوم لا اله الا انت setiap hari 6 dan membaca kitab-kitab yang Ahli dalam jiwa • Sosok yang cerdas tidak pernah lalai dalam menghidupkan hati, dan kemanusiaan itu bukan hanya sekedar kerangka tubuh, tetapi Akal yang sehat serta Agama, dan memenuhi hati dengan cahaya. • dan beberapa hal dari keutamaan zikir : anjuran yang intens untuk melaksanakannya, Rasulullah SAW bersabda: “teruslah kalian berdzikir hingga orang-orang yang ria menganggapmu kalian munafiq”. Dan perumpamaan yang berzikir dan tidak, seperti orang hidup dan orang mati dan dan di akan di bangkitkan dalam kedaan mulia • dan dari makna kehidupan yang begitu di agungkan dalam urusan hati,kisah Albajadin yang di tutup dengan ucapan rosul SAW untuk nya (yaAllah ridhoilah diri nya, karena sesungguhnya aku meridhoi nya)

Hari Ketiga

Lingkaran kedua adalah: Ilmu (pengetahuan) dan Bayan (penjelasan). Allah tidak menerima agama ini kecuali atas dasar ilmu, yang mana ilmu Ini berkaitan dengan pengamalannya dari awal hingga akhirnya. Ilmu itu ada dua macam, yaitu ilmu yang menghasilkan amal dan ilmu yang menghasilkan keindahan dalam beramal.

Yang pertama: ilmu syariat pada umumnya, yang mana mempelajarinya adalah dasar, dalil, dan sarana untuk beramal. Ilmu kedua: berupa cahaya yang Allah tanamkan ke dalam hati, yang melaluinya kebesaran Allah dapat dirasakan dan melaluinya seseorang kenal dengan Allah. Pembahasan di dalam lingkaran ini tentang ilmu yang pertama. Ilmu-ilmu itu ada lima: Iman (keyakinan), Islam (fikih), Ihsan (tasawuf), Al-Qur’an dan Sunnah, dan yang seperangkat dengannya (seperti bahasa Arab). Ilmu adalah pelayan dan sahabatnya orang mukmin, serta jalan menuju segala kebaikan, maka barangsiapa yang ikhlas kepada Allah dengan ilmunya, maka itulah salah satu ibadah yang paling utama. (Tuhan tidak disembah dengan sesuatu yang lebih baik dari fiqih dalam agama). Imam Syafi’i dan Imam Ahmad berkata: (Kalau ulama bukan wali (kekasih) Allah, maka Allah tidak memiliki seorang wali (kekasih) sama sekali), maksudnya adalah ulama yang menggabungkan antara ilmu dan amal.

Tingkatan ilmu ada tiga: Fardhu Ain (kewajiban individu), Fardhu Kifayah (kewajiban sebagian komunitas), dan sunnah. • Yang pertama (Fardhu Ain) : Hukum syari’at, akidah, kewajiban-kewajiban dan larangan dalam Islam. (Mencari ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim) Yang Kedua (Fardhu Kifayah): adalah yang selebihnya dari itu, sekiranya ada seorang ahli fikih dan mufti di setiap negeri yang mengetahui tentang kejadian dan hukum-hukum. Yang ketiga (Sunnah): adalah yang selebihnya dari semua ini. (Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dari kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat).

•Buah terpenting dan terbesar dari ilmu yang bermanfaat adalah pengetahuan hamba tentang ketidaksempurnaan dan ketidakmampuannya serta kesempurnaan, kekuasaan dan kekayaan Allah. Setiap ilmu yang tidak menghasilkan hal tersebut bukanlah ilmu agama, sekalipun orang menyebutnya ilmu. Dalil-dalilnya (dan kebanyakan mereka tidak mengetahuinya, mereka hanya mengetahui yang nampak dari kehidupan dunia dan mereka lalai terhadap akhirat). Dan ada indikasi bahwa semua ilmu, jika diterapkan menurut metodologi ilmu syariah niscaya akan bermanfaat dan berbuah di dunia dan akhirat.

• Ilmu yang tidak menghasilkan petunjuk dan cahaya hanyalah musibah dan tipuan. Dan setiap yang menyebabkan terputusnya hamba dari Allah adalah kejahilan dan kesesatan.

• Sanad dalam memahami Agamanya Allah dan Rasul-Nya adalah suatu keniscayaan dalam menimba ilmu. Ibnu Sirin berkata (Ilmu itu adalah agama, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat dari siapa ia mempelajari agamanya), Ibnu Al-Mubarak berkata (Isnad itu bagian dari agama, dan seandainya bukan karena sanadnya, siapa pun akan berkata sembarangan sesuai dengan keinginannya).

• Dalam hadits (saya berlindung kepada Allah dari kemunduran setelah kemajuan) ini adalah permisalan kembalinya seseorang dari kebaikan ke kejahatan, dan dari petunjuk ke kesesatan, seperti orang yang kembali setelah rapi imamahnya kemudian ia melepaskannya

• Arti kalimat “Syahadat” terdapat dalam ayat Alquran seperti Ayat Al-Kursi, akhir Surat Al-Baqarah, awal Surat Al-An’am, awal Surat Al-Hadid, akhir Surat Al-Hashr, dan lainnya

• Kata-kata para ulama merupakan penjelasan dari Hadits, sedangkan Hadits adalah penjelasan dari Al-Qur’an, dan ayat-ayat Al-Qur’an adalah penjelasan dari ayat-ayat tauhid dan kenabian, yang merupakan penjelasan dari kalimat “Laa ilaaha illallah Muhammadun Rasulullah”. Maka setiap ilmu yang bermanfaat adalah cabang dari dua kalimat syahadat ini

#habibumar #habibumarbinhafidz #indonesia #Jakarta

Tulisan asli dari account twitter @habibomar

Leave a comment